Pangeran, Pemulung, dan Anak SD

by - November 27, 2011


Rate: K+ (yang nggak tau artinya, klik di sini)
Genre: Fantasy, Friendship
Salam pembuka (penting ya? -_-): Ini adalah kisah yang aku tulis di note FB. Agak gaul-gaul gimanaaa gitu ceritanya. Oke sebenernya ini buat menuh-menuhin blog aja. Ya udah sih kalau mau baca, klik read more aja, nggak usah bawel -_- /ditampar/




Suatu hari ada seorang pangeran muda yang ganteng banget. Orang berkata dia seganteng Sule... eh salah, maksud saya seganteng Maradonna. Emang Maradonna ganteng ya? Ya udah deh seganteng Madonna. Tapi kan Madonna cewek. Baiklah, Donna Agnesia aja. LHOO?! Udah deh lanjut aja.

Pangeran yang kata orang ganteng itu disinyalir keturunan Jawa-Madura-Aborigin-Batak-Perancis-Amerika-Argentina-Italia-Jerman-Belanda-Spanyol GOOOL! Malah jadi absen peserta piala dunia begini. Karena dia keturunan dari berbagai negara di dunia, pangeran itu suka makan lumpia (errrrr).

Pangeran yang ngefans banget sama lumpia itu bernama Carlotos Chocolatos Cardos. Beberapa orang memanggilnya Yekti. Tapi kucingnya memanggil dia Ando. Tetangganya manggil dia Swallow. Seorang petani manggil dia Sky-Way. Kok jadi iklan sendal jepit gini?!

Dan kita boleh memanggilnya Cici. Cicicuit. Malah kayak nggodain cewek ya? Ganti deh. Gimana kalo Orlando aja? Kalo kepanjangan, singkat jadi Ando. Kan... balik jadi sendal lagi! Biarin deh.

Suatu hari pangeran yang kalau berangkat sekolah selalu naik penerbangan Garuda Indonesia jalur Gaza-Minomartani dengan pesawat Boeing 747 ini sedang makan di angkringan depan apotek. Dia sedang makan spaghetti dengan dessert puding coklat saus stroberi dan minuman beras kencur. Setelah meneguk beras kencurnya, dia jadi aneh. Ternyata beras kencur tersebut telah dikutuk. Ando jadi anak SLB mendadak dengan IQ dibawah -50 derajat (lo pikir kulkas -_-).

Ando nggak bisa pulang ke istana. Untung ada seorang pemulung yang mau mengangkutnya di karung (?). Karena pemulung itu nggak tau jalan ke istana, dia tanya salah seorang murid SD yang ditemuinya di tengah jalan.

"Dik, jalan ke istana lewat mana ya?" tanya pemulung itu sambil menyunggi Ando.

"Anu pak, dari sini lurus, terus bablas, kalo udah ada perempatan, ntar jongkok. Setelah ada yang nanya kenapa bapak jongkok, lari ke bawah pohon sawo yang berbuah manggis. Setelah itu ambil langkah tegap maju. Istirahat di tempat. Jalan lagi ke 114 derajat lintang utara, lalu 48 lintang selatan. 91 bujur timur dan 89 langkah dari garis khatulistiwa ntar ada rumah tukang jahit seragam. Dari situ bapak naik angkot jurusan istana," jelas si anak SD sampe mulutnya berbusa.

"Di mana bapakku, di mana ibuku, di mana anakku," Ando nyanyi-nyanyi dari dalem karung.

"O gitu," kata pemulung ngangguk-angguk.

"Ngerti kan, Pak?"

"Enggak dik," jawab pemulung. "Gimana kalo kita jalan bareng aja? Nanti saya kasih nasi teri dik."

"Oke deh pak," jawab si anak SD.

Lalu mereka berjalan beriringan bersama. Tiba-tiba mereka bertemu seorang pedagang asongan yang kelaparan. Karena pemulung dan anak SD ini adalah orang yang berbudi mulia dua (lo pikir nama sekolahan -_-) maka mereka membuatkan pedagang asongan itu sepiring nasi goreng a la Chef Farah Quinn.

"Karena kalian telah menolong saya," ujar pedagang asongan setelah selesai makan. "Kalian akan saya beri award."

"Apa? Apa?" anak SD menyahut bersemangat. "Piala Citra? MTV Music? Apa?"

"Bukan, ini dia!" si pedagang asongan melemparkan bungkusan plastik pada anak SD dan pemulung. "Benda itu akan berguna untuk kalian an an an an an an an...."

Lalu si pedagang asongan menghilang.

Anak SD dan pemulung membuka bungkusan itu, dan ternyata isinya adalah AC teknologi inverter yang bisa mendeteksi keberadaan orang dalam suatu ruangan.

"Panas panas panas pala ini pusing pusing pusing badan ini ahhhh..." Ando nyanyi lagi dari dalam karung.

Akhirnya anak SD dan pemulung mengeluarkan Ando dari dalam karung dan meletakkannya di bawah AC. Mereka menyalakan AC tersebut, entah dicolokin di mana.

Tiba-tiba Ando berhenti jadi anak SLB karena angin yang berasal dari AC teknologi inverter itu. Ando sangat berterimakasih pada anak SD dan pemulung. Ando membawa mereka ke istana. Si anak SD dan pemulung hidup bahagia selamanya.

~(Mungkin) TAMAT~

You May Also Like

0 komentar