Mid Matematika

by - Maret 26, 2012

Ini laporan seputar post-mid-matematika. Nggak usah banyak cingcong, langsung saja.

Begitu bel berdering pukul 7.15, anak-anak IPA 2 langsung berteriak histeris bagai abege yang kehilangan jati diri. Matematika gitu loh, matematika! Kalian harus tahu aku ini paling jongkok soal matematika. Sebetulnya aku dulu pernah suka matematika, sebelum dia memutuskan untuk jadian sama alfabet. Maksudku soal 1+1, 12x30, dst, itu masih gampang. Tapi setelah angka-angka itu ditambah huruf, akan menjadi seperti ini:

f(x) = x³ - 3abx + a³ + b³

Kalau sudah begitu aku bakal kejang-kejang di tempat.

Dan setelah soal dibagikan...

Lima pertama.... Aku bengong dengan suksesnya.
Lima menit kedua... Aku mulai mengumpulkan niat mengerjakan soal.
Lima menit ketiga... Tuhan, ambil aku sekarang!

Di titik ini otakku udah empet dan mulai berimajinasi yang aneh-aneh. Kemudian aku tersadar, kalau cuma berjimajinasi aja, nih soal kampret nggak bakalan selesai. Lalu aku kembali ke jalan Allah dan mulai mencoret-coret soal. Berusaha mencari penyelesaian soal dengan mengingat-ingat apa yang telah diajarkan oleh Pak Bambang dan Bu Ari.

Baiklah, sejujurnya aku sama sekali nggak ngerti soal matematika sebanyak 30 biji itu harus diapakan.

Aku mulai curiga. Jangan-jangan setiap kali pelajaran matematika, aku tuh diculik sama alien planet Namek dan dikembalikan ke bumi dalam keadaan linglung udah dicuci otak, makanya aku nggak inget apa-apa.


Lengkap dengan emotikon gaul nan unyu.
Kalian tahu acara uji nyali di Trans TV? Nah, kalau di kelas itu ada kamera juga aku udah melambaikan tangan tanda nggak kuat.

Lalu bagaimana nasib soal pilihan ganda-ku? Nggak usah ditanya deh.

Untungnya aku bisa menjawab dengan asal-asalan bagian uraian. Pokoknya ada isinya lah lembar jawab uraianku. Padahal semalem aku udah galau tingkat kecamatan, mikirin apa yang harus aku tulis di LJU. Sampai-sampai aku punya pikiran buat nulis beginian:

Aku sayang Pak Bambang dan Bu Ari :*

Tetep harus pake emotikon. Namun, efek tulisan ini adalah:
  1. Dua guru matematika itu bakal terharu sampai menitikkan air mata.
  2. Aku bakal digampar sampai semaput.
Itu tergantung sih, kamu jenis orang yang suka berpikir positif atau negatif. Dan setelah keluar dari ruang ujian, great quote yang langsung aku ucapkan adalah...
"ALHAMDULILLAH, AKU MASIH HIDUP!!!"
Nah segitu dulu pengalaman mid matematika yang bikin otakku kena varises. Sampai jumpa di post berikutnya.

Asta la vista, baby!

Cium muah muah,
Eciks

You May Also Like

5 komentar

  1. haha.. besyukur dah.. mid matematikaku enggak sampe segitunya (.__.v)

    BalasHapus
  2. enghh, kalo hubungan a dan b baik-baik saja. Bagaimana hubunganmu dengan...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hubunganku? :O long distance relationship ._.

      Hapus
    2. engh.. anggap saja aku percaya dan tidak tahu keadaan sebenarnya ._.v

      Hapus
  3. Nggita,aku jg senang aku masih hidup sampai detik ini..

    BalasHapus