Finding Inov

by - Oktober 27, 2011

Kejadian ini diawali ketika aku, Hanindha Pradipa, dan Bella Nugraheni berkumpul dan membahas soal sebuah teenlit berjudul Satria November karangan Mia Arsjad.


Sebenernya teenlit emang bukan buku favoritku. Aku sukanya buku fantasi terjemahan tebel macam bukunya Campbell (oke ini bohong ._.) Harry Potter, Twilight Saga, Eragon, Golden Compass, sama Bartimaeus Trilogy. Kenapa? Karena mereka tebel dan nggak cepet abis kalo dibaca (??). Gini, kita analogikan, kalo aku sukanya nasi padang. Nah teenlit itu ibarat choki-choki, jadi itu cuma cemilan ._. Tapi aku tetep suka baca teenlit. Selingan ringan setelah baca yang berat-berat :) Jadi intinya... oke aku suka teenlit /labil/

Ehem, ehem *benerin kerah* tapi harus saya akui sih, Satria November-nya Mia Arsjad ini termasuk jajaran teenlit favoritku. Jadi buku ini mengisahkan tentang seorang cewek bawel yang bernama Mima. Suatu hari Tante Helena, sahabat dari ibu Mima, menitipkan anaknya yang baru aja keluar dari panti rehab narkoba ke rumah mereka. Yup, nama anak itu adalah Inov. Lengkapnya Satria November. Pada awalnya Mima yang diplomatis ini emang nggak setuju. Apalagi si Inov ini sifatnya berbeda dua ratus tujuh puluh derajat (?) sama Mima. Ibarat bumi sama langit, ibarat air sama api, ibarat tokek sama belalang! Kalau Mima diceritain cerewet ampun-ampunan kayak bajaj merepet ngejar setoran, yaaaa bisa ditebak lah si Inov ini irit ngomong alias pendiem kayak kucing abis divaksin rabies (???).

NAH! Justru unique personality (eeeeetdah!) dari diri Inov inilah yang menarik perhatian tiga orang remaja labil SMA Negeri 9 Yogyakarta yang bernama Eci, Bella, dan Nindha. Di dalem novel dideskripsiin kalo si Inov ini putih pucet, tinggi, mukanya tirus, pandangannya tanpa kehidupan, jarang senyum, jarang ngomong, dan emmmmm... keren. Oke deskripsi terakhir itu kita ngarang sendiri. Pokoknya Inov keren. Inov cool. Titik. Habis perkara!

Dan berhubung Inov cuma ada di dunia Satria November-nya Mia Arsjad, kami bertiga mulai nyari seseorang yang mirip deskripsi Inov. Tiap cowok yang kita tau punya ciri-ciri sedemikian rupa, pasti langsung kita omongin. Setelah kami ngomongin sekitar delapan cowok yang --disinyalir-- mirip Inov, dan setelah berjam-jam mendiskusikannya, kami samasekali nggak nemuin titik terang *brb nyalain emergency lamp*, pasti adaaaaa aja yang kurang. Kurang putih lah, kurang tanpa ekspresi lah, kurang keren lah, kurang ganteng lah, kurang ajar lah, dan kekurangan-kekurangan yang lain.

Namun akhirnyaaaaa~ Aku inget beberapa bulan yang lalu aku pergi ke Jakarta. Aku nginep di rumahnya sepupuku. Sepupu jauhku sih sebenernya. Jadi ibunya dia itu sepupunya ayahku. Ngerti nggak? -_- Terus aku bilang ke Nindha sama Bella, kalo mas sepupuku itu mirip Inov. Aku terus-terusan ngeyakinin mereka, sampe akhirnya mereka bener-bener penasaran. MUAHAHAHAHA. Yak akhirnya aku nunjukin ke mereka foto kakak sepupuku yang aku dapetin hasil dari investigasiku yang mengagumkankan ini.

Dan apa komentar Bella sama Nindha begitu liat foto itu?

"KAYAK INOV!"

HUAHAHAHAHAHAHA sumpah mengagumkan sekali. Hohohoho. Pokoknya akhirnya kami berhasil nemuin Inov. Abis ini nyari siapa lagi ya? Ari di "Jingga dan Senja"-nya Esti Kinasih? Atau Troy di novel "Dengerin, dong, Troy!" karya Ade Kumalasari? Atau Aji di "Rahasia Bintang"-nya Dyan Nuranindya? Hayoooo pada udah baca belom? Serius deh, itu jajaran teenlit keren bacaan wajib anak SMA (?). Recommended!

You May Also Like

0 komentar