Sejatinya Ini Tuh Apaan

by - Februari 24, 2012

Beberapa hari ini aku lagi suntuk. Untungnya aku kalau lagi badmood itu justru nggak semangat ngapa-ngapain. Ngomong aja nggak semangat. Bagus kan? Coba kalau aku lagi suntuk terus bawaannya pengen ngamuk. Pasti dunia akan berguncang (?)


Tapi hari ini aku lagi seneng. Seneng. Iya, seneng. Seneng banget banget banget.

Udah beberapa minggu ini aku jadi remaja putri yang unyu maksimal. Akhirnya aku mendekati normal, kawan-kawan! Coba aja lihat post-ku akhir-akhir ini. Penuh aura cinta kan? ._.

Iya, cinta. Kok bahasaku ikut unyu gini sih? Sebenernya aku nggak tahu cinta itu apa. Cinta itu seperti angin, teman-teman. Mereka menggerakkan sesuatu yang selama ini diam (?). Mereka sama-sama ajaib. Mereka bertiup pelan dan menyejukkan. Mereka nggak punya bentuk fisik. Tapi mereka membuat kita merasakan desiran yang aneh........

*hening*

*hening panjang*

WOAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA SUMPAH NGGAK JELAS AMAT POSTNYA =)) INI SEBENERNYA AKU MAU NGOMONG APAAN COBA?? -_________-

Oke kembali ke Rahmatullah... maksud saya, kembali ke jalan yang benar. Sejak kapan aku suka bikin analogi cinta Kahlil Gibran begini? Oh, mungkin sejak aku secara tak sadar selalu memperhatikanmu... ('kamu' itu siapa pula -_- *mendadak galau*)

Ookeeeyyy ada satu lirik lagu dari band(?) favoritku, Owl City:

Tell me again was it love in first sight, when I walked by and you caught my eyes. You know love could shine this bright, well, smile because you're deer in the headlights.

Yah aku nggak tahu juga kenapa aku menyamakan orang yang aku taksir--siapapun itu--sama rusa. Tapi menurutku itu lagu yang sangat unyu.

Akhir-akhir ini aku pengen ngepost lirik-lirik semacam itu. Tapi nanti nyampah. Gimana dong? -_-

Dan sepertinya aku harus sholat istikharoh juga. Yaaaaah you-know-what-I-mean-if-you-don't-know-ya-sudahlah.

Omong-omong ada quote bagus buat hari ini: "The space between your heart and mine is the space we'll fill with time" - Dave Matthews Band

Yours faithfully(?),
Eciks

You May Also Like

2 komentar