Ide Pacaran Kami, Siapa Tahu Bisa Kamu Tiru

by - Mei 03, 2019

Hidup ini keras, my love!

Selama hampir 24 tahun saya hidup di dunia ini (belum termasuk hidup di dalam kandungan ibu), saya belajar bahwa life didn’t always turn out the way we expect. 

Jadi sudah wajar apabila kita kecewa. Kalau mau tidak kecewa tentu saja bisa, Sobatku! Caranya adalah do not expect. Biasa aja gitu. Selaw.

Ini berlaku bagi kelyan-kelyan yang sedang memikirkan hubungan percintaan. Jangan terlalu berharap. Jangan terlalu dipikirin. Nanti kalian pusing.

Saya dulu sempat pusing memikirkan hubungan cinta-cintaan. Iya, dulu. Namun saya sadar bahwa kapasitas otak saya rendah. Sulit untuk berpikir macam-macam. Mending saya mikirin kerjaan ye kan, jelas digajinya.

PADAHAL DI KANTOR JUGA SAYA JARANG KUDU MIKIR!

Nah, makanya ketika saya dekat dengan seorang handai tolan dan dia tiba-tiba bilang, “E kita sendiri-sendiri aja ya hehehe.” Saya menanggapi dengan kalem: “ASHIAPPPP.”

KARENA SAYA TAHU BAHWA MANUSIA TERLAHIR DI DUNIA INI SENDIRI DAN DI ALAM KUBUR KELAK JUGA AKAN SENDIRIAN!1!1!

Jadi meski saya nggak ngerti apa maksud handai tolan tersebut (soalnya ya sudah jelas manusia memang pada dasarnya hidup sendiri-sendiri, masa rame-rame kayak arisan Tupperware), saya mengamalkan quote ini:


Terus bergerak ke depan membawa saya bersimpang jalan dengan seorang lelaki (yang sayangnya bukan Chris Evans, tapi gpp). Kami sama-sama berpikir, “Kayaknya bikin koalisi sambil menjalani hidup enak, ni.”’ Yang disambut dengan, “Yauda yuk, gas.”

Dan begitulah akhirnya saya punya pacar. Terima kasih, Toyota.

Jadilah kami, dua insan yang lagi bucin karena pengen aja, akan memberikan kalian inspirasi untuk menghabiskan hidup bersama. Ini menurut apa yang kami lakukan ya. Kamu bebas menyesuaikan sendiri menurut passion kamu~

Halah, passion.

(Pura-pura) Mengerjakan tesis atau paper
Kebetulan pacar saya ini anak yang rajin belajar serta membaca (karena disuruh sama dosennya). Tiap weekend dikasih PR, udah kayak murid bimbel Neutron.

Dulu-dulu sih, dia hobi bawa laptop kemana-mana buat ngerjain tesis. Sekarang karena alhamdulillah tesisnya sudah kelar, dia kemana-mana bawa laptop buat mengerjakan paper.

Ya sama aja sih.

Kami jadi beberapa kali nongkrong di perpus kampus atau kafe, yang penting ada colokannya biar dia bisa mengerjakan dengan tenang dan damai.


Sementara dia mengerjakan (dengan tidak fokus karena terus menerus melihat saya yang cantiq ini), saya mengisi waktu dengan menggambar. Kalau capek menggambar, saya akan swafoto yang mana pada akhirnya dia ikutan. Kan, jadi nggak fokus.

Olahraga

Saya merupakan orang yang hobi rebahan, sementara dia adalah orang yang hobi olahraga. Sayangnya karena cuaca dan lingkungan yang terpantau dari BMKG belum mengizinkan kami rebahan bareng sambil olahraga, kami memutuskan untuk mengambil jalan aman yaitu olahraga bareng saja.




Kegiatan ini biasanya akan berlangsung dengan dia yang giat berolahraga, berkeringat, dan fresh. Sementara saya akan berjalan dengan santai sambil manggil-manggilin kucing lewat, ngobrol sama angsa serta sesekali memberi semangat penuh cinta. Sesekali saja, jangan kebanyakan nanti jadi nggak istimewa.







Video call sampai tengah malam
Kami sama-sama ingin menjadi vlogger miliaran subscribers, tapi kami tahu bahwa semua itu perlu proses, Sobat. Dalam rangka melatih kecakapan kami di depan kamera, kami rutin video call. Iya, video call yang itu.

Yha meski akhirnya 40% percakapan kami akan terdistraksi oleh gangguan sinyal, 40%-nya ubek-ubek nyari posisi yang enak, baru 20%-nya ngobrol betulan, tapi kami sangat senang.

Selangkah lebih dekat menjadi Youtuber terkenal.

Ya udah gitu aja sih, sebetulnya kalau dilihat-lihat memang nggak ada hal spesial yang bisa bikin kamu terinspirasi. Ya maap ya. Nggak usah emosi. Hehehe.

Udah ah saya capek nulisnya, nanti kalau ada ide (dan foto) saya nulis lagi.

Bye, guys.

You May Also Like

0 komentar