Agagaga Ugugaga Ahaaay
by
Anggita Sekar Laranti
- Mei 29, 2014
Pasti kalian bertanya-tanya mengapa judulnya seperti itu.
Uft. Saya sendiri juga tidak tahu. Lagi malas saja mikir judul. Biar kemampuan itu kusimpan saja untuk memberi judul skripsi.
Yakali, baru semester dua udah mikir skripsi aja.
Oh ya, aku barusan mengobok-obok folder yang isinya cerpenku. Udah lama sekali aku nggak menulis cerpen. Rasanya terakhir kali itu ketika pertama kali manusia menggunakan kapak genggam. Lama sekali kan?
Aku kemarin mau bikin cerpen lagi, tapi nggak sanggup mengetik satu katapun. Sepertinya kreatifitas menulisku sudah habis untuk mengarang alasan mengapa kadar kapur tanah Vertisol lebih tinggi jika dibandingkan tanah Alfisol, Ultisol, Mollisol, dan Entisol.
Kalian tahu, sebetulnya kreatifitas menulis bisa dikembangkan dengan membaca. Tapi kan, aku suka menulis fiksi. Namun buku terakhir yang kubaca adalah budidaya tanaman cabai merah dan gejala penyakit antraknosa pada cabai merah juga penanggulangannya. Ih. Nggak nyambung.
...........................ini kenapa jadi curhat akademis...........................
Intinya adalah barusan, aku nemu cerpenku. Aslinya (dulu) mau dikembangkan jadi novel, tapi macet di tengah jalan. Kalian tahu kan, kepalaku sudah sesak dengan tanah lempung pasiran geluhan, media tanam, benih rekalsitran ortodoks, dan kurva permintaan dan penawaran. Jadi, aku post aja deh, siapa tahu kalian punya ide gitu aku harus mulai dari mana. Ciyeh. Asik kan?
._.